PERSEDIAAN
Persediaan
adalah stok barang-barang oleh organisasi untuk memenuhi permintaan pelanggan
internal dan pelanggan eksternal. Setiap organisasi/perusahaan memiliki
persediaan yang bermacam-macam, misalnya departement
store memiliki persediaan untuk semua item yang dijual, toko tanaman
memiliki persediaan berupa bermacam-macam pohon dan bunga, penyewaan mobil
memiliki persediaan berupa mobil, bahkan sebuah klub sepakbola mengelola
‘persediaan’ berupa pemain-pemain yang dimilikinya. Tujuan pengelolaan persediaan adalah untuk
menentukan jumlah stok persediaan, berapa banyak harus dipesan dan kapan harus dilakukan
pemesanan.
Saat ini pengaruh dari konsumen
menjadi semakin langsung ke rantai pasok, yang disebabkan konsumen memiliki
semakin banyak informasi mengenai
aspek-aspek yang berpengaruh terhadap keputusan mereka untuk membeli suatu
barang misalnya harga, kualitas dan pelayanan. Efisiensi di dalam rantai pasok menjadi semakin penting
karena persaingan yang menuntut produsen barang untuk memberikan pelayanan dan
harga terbaiknya kepada para pelanggan.
Dalam rangka meningkatkan efisiensi, produsen kemudian melirik beberapa
alternatif termasuk alternatif sourcing untuk
menekan harga. Perusahaan-perusahaan global semakin banyak yang melakukan
global atau paling tidak regional
sourcing.
Persediaan dapat dikelompokkan ke dalam empat
jenis, sebagai berikut.
1.
Fluctuation stock, merupakan persediaan untuk menjaga
terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya, dan untuk
mengatasi jika terjadi kesalahan/penyimpanan dalam prakiraan penjualan, waktu
produksi, atau pengiriman barang.
2.
Anticipation stock, merupakan jenis persediaan untuk
menghadapi permintaan yang dapat diramalkan, misalnya pada musim permintaan
tinggi, tetapi kapasitas produksi pada saat itu tidak mampu memenuhi
permintaan. Persediaan ini juga dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan sukarnya
diperoleh bahan baku sehingga tidak mengakibatkan terhentinya produksi.
3.
Lot-Size inventory, merupakan persediaan yang diadakan
dalam jumlah yang lebih besar daripada kebutuhan pada saat itu. Cara ini
dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari harga barang (potongan kuantitas)
karena pembelian dalam jumlah (lot-size) yang besar, atau untuk mendapatkan
penghematan dari biaya pengangkutan per unit yang lebih rendah.
4.
Pipeline inventory, merupakan persediaan yang sedang
dalam proses pengiriman dari tempat asal ke tempat di mana barang itu akan
digunakan. Misalnya, barang yang dikirim dari pabrik menuju tempat penjualan,
yang dapat memakan waktu beberapa hari atau beberapa minggu.
Dalam mengelola persediaan
barang, terdapat tiga biaya yang harus dipertimbangkan pihak manajemen, yaitu
biaya penyimpanan, biaya pemesanan, dan biaya kekurangan.
Biaya penyimpanan.
Biaya penyimpanan berkaitan
dengan kepemilikan barang secara fisik dalam persediaan. Biaya dalam hal ini
meliputi bunga, asuransi, pajak, penyusutan, keusangan, kerusakan, dan biaya
dalam pergudangan (misalnya suhu, kelembaban, cahaya, sewa, dan keamanan).
Selain itu dalam hal ini juga akan muncul opportunity
cost yang berkaitan dengan keuangan yang dapat digunakan untuk kepentingan
lain di luar untuk persediaan. Oleh karena itu, biaya penyimpanan ini dapat
bermacam-macam besarnya. Berbagai macam komponen dalam biaya penyimpanan
tergantung pada tipe item yang disimpan. Misalnya barang-barang yang mudah
disembunyikan (pocket camera, calculator,
arloji) atau barang-barang mahal (televisi, perlengkapan komputer, mobil)
sangat rentan terhadap pencurian. Sedangkan produk yang cepat rusak seperti
makanan sangat rentan terhadap kerusakan.
Biaya penyimpanan sering dinyatakan dalam dua bentuk: sebagai persentase
harga per unit atau dalam jumlah uang tertentu per unit. Biaya penyimpanan
biasanya berkisar antara 20 persen atau 40 persen dari nilai produk.
Biaya pemesanan
Biaya pemesanan adalah biaya
yang timbul karena adanya pemesanan dan pengiriman persediaan. Selain biaya
pengiriman, yang termasuk biaya pemesanan adalah biaya penyiapan faktur, biaya
pemeriksaan saat barang diterima baik pemeriksaan kualitas maupun kuantitas,
serta biaya pemindahan barang ke tempat penyimpanan. Biaya pemesanan biasanya dinyatakan
dalam suatu jumlah tetap tertentu per pemesanan, tidak tergantung banyaknya
pesanan. Apabila perusahaan memproduksi
persediaannya, biaya pemasangan mesin (seperti mempersiapkan peralatan untuk
melakukan suatu pekerjaan dengan menyesuaikan mesin, mengganti alat yang
diperlukan) dapat disamakan dengan biaya pemesanan. Biaya ini berupa biaya
tetap per produksi, tidak tergantung pada jumlah produksi.
Biaya kekurangan
Biaya kekurangan muncul ketika
permintaan melebihi persediaan di tangan. Biaya ini termasuk biaya oportunity
karena tidak melakukan penjualan, kehilangan kepercayaan konsumen,
keterlambatan pembayaran, dan sebagainya. Apabila biaya ini muncul pada item
yang digunakan untuk keperluan internal (misalnya untuk memasok lini perakitan,
maka biaya keterlambatan produksi dapat disamakan sebagai biaya kekurangan.
Economic Order Quantity (EOQ)
Economic Order Quantity (EOQ) adalah jumlah pemesanan yang paling ekonomis, yaitu
jumlah pembelian barang, misal bahan baku atau pembantu, yang dapat meminimumkan
jumlah biaya pemeliharaan barang di gudang dan biaya pemesanan setip tahun.
Model EOQ ini sangat mudah dan sederhana, namun berlakunya memerlukan
asumsi-asumsi sebagai berikut:
a) Jumlah kebutuhan barang selama
setahun dapat diperkirakan dan kebutuhan barang sepanjang tahun relatif stabil.
b) Hanya ada dua macam biaya yang
relevan, yaitu biaya pemesanan dan biaya pemeliharaan barang.
c) Biaya pemesanan untuk setiap
kali pemesanan besarnya selalu sama, tidak terpengaruh oleh jumlah yang
dipesan.
d) Biaya pemeliharaan barang
setiap unit setiap tahun selalu sama. Dengan kata lain biaya pemeliharaan
barang ini bersifat variabel, tergantung pada jumlah barang yang disimpan dan
lama waktu penyimpanan.
e) Usia barang barang relatif
lama. Tidak cepat menjadi aus, busuk atau rusak.
f)
Harga barang setiap unit barang selalu sama (stabil).
g) Tidak ada kendala atau batasan
mengenai jumlah barang dapat dipesan.
No comments:
Post a Comment