Materi
Inisiasi 5
PASAR MONOPOLI
1.
Pendahuluan
Monopoli adalah
suatu keadaan di mana di pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada pihak
lain yang menyainginya, atau dengan kata lain tidak ada barang substiusi untuk
produk yang dijual monopolis. Bentuk struktur pasar monopoli murni merupakan salah
satu bentuk pasar yang paling ekstrim, sebagai lawan dari pasar persaingan murni (terdiri dari banyak
penjual). Meskipun monopoli merupakan fenomena yang jarang dijumpai, akan
tetapi ada beberapa industri yang mendekati struktur monopoli, misalnya perusahaan yang menguasai 70 – 90 parsen
pangsa pasar dapat berpotensi berperilaku seperti monopoli. Disamping itu, mempelajari bentuk pasar monopoli dapat lebih memahami keadaan pasar yang lebih
realistis yang dijumpai dalam dunia nyata. Suatu perusahaan monopoli dapat
timbul karena beberapa sebab, antara lain:
1)
Penguasaan
bahan mentah, penguasaan bahan mentah tertentu oleh satu perusahaan untuk memproduksi
barang tertentu akan mengakibat
perusahaan lain tidak dapat menghasilkan jenis barang yang sama
2)
Hak
patent, merupakan hak
yang diberikan pemerintah kepada suatu perusahaan tertentu sehingga perusahaaan lain tidak dapat
memproduksi barang yang sama
3)
Terbatasnya
pasar, terbatasnya pasar yang memungkinkan hanya memberikan ruang
lingkup bagi satu perusahaan saja, di mana satu perusahaan tersebut telah mampu
mencukupi permintaan pasar. Masuknya perusahaan lain akan menemui kesulitan
dalam menjual barangnya.
4)
Pemberian
hak monopoli oleh pemerintah, yaitu pemerintah memperkenankan
perusahaan tertentu pada satu pasar
Dalam pertemuan kelima ini kita akan membahas
topik-topik yang terkait dengan struktur pasar monopoli sebagai berikut: (1) Hambatan/rintangan
masuk, (2) Harga dan Tingkat Output, (3) Efek Ekonomis dari Monopoli, dan (4) Pengaturan
Monopoli
<!..more..>
2. Hambatan Masuk dan Taktik Persaingan
2. Hambatan Masuk dan Taktik Persaingan
2.1 Hambatan masuk
Hambatan masuk ke dalam
industri merupakan sebab utama timbulnya pasar monopoli. Hambatan masuk ini
dapat disebabkan karena perusahaan lain menganggap bahwa tidak menguntungkan
masuk pasar, atau memang terhalang (dihalang-halangi) masuk pasar. Halangan
masuk pasar, atau dikenal dengan istilah barriers
to entry merupakan sumber utama kekuatan monopoli. Beberapa hal yang menyebabkan timbulnya
hambatan masuk ke dalam suatu industri adalah sebagai berikut:
a)
Skala
ekonomis (economies of scale), yaitu
suatu keadaan dimana perusahaan menghasilkan suatu barang dengan skala produksi
yang besar dan penggunaan teknologi yang modern sehingga biaya produksi dapat ditekan
dan efisiensi meningkat
b)
Perusahaan
pelayanan publik, yaitu perusahaan yang membutuhkan investasi besar untuk melayanai kepentigan umum dimana
prodksinya harus dilakukan dalam skala besar agar dapat diperoleh skala
ekonomis
c)
Pengendalian
bahan mentah penting dan strategis, yaitu penguasaan dan pengendalian produksi
dan distribusi atas suatu bahan
strategis yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang tertentu sehingga
dapat mencegah perusahaan lain masuk ke industri tersebut
d) Pemberian Hak paten oleh pemerintah, yaitu
pemberian hak ekslusif atau hak cipta oleh pemerintah kepada seseorang atau
perusahaan untuk memproduksi dan menjual suatu barang yang dimaksudkan untuk
mencegah perusahaan lain masuk ke pasar tersebut
2.2
Taktik Persaingan
Yaitu melakukan persaingan harga dengan
menurunkan harga produk jauh dibawah harga produksi, sehingga perusahaan
potensial tidak dapat masuk ke industry tersebut karena akan mengalami
kerugian. Disamping itu, perusahaan yang telah ada di industry mempunyai
kelebihan bersaing dan dapat menghalang-halangi perusahaan baru masuk, karena beberapa alas an berikut:
a)
Mempunyai
hubungan dengan lembaga keuangan sehingga dapat memperoleh modal dengan suku
bunga serta syarat-syarat yang lebih ringan
b)
Mempunyai
organisasi dan administrasi yang dilengkapi dengan staf yang berpengalaman
c)
Mempunyai
kemampuan berkembang dengan menggunakan pembiayaan internal
d)
Lebih dikenal
luas karena produknya telah diadvertensi dan mempunyai saluran pemasaran yang
telah mapan
2. Harga dan Tingkat Output
Perusahaan
monopolis merupakan satu-satunya produsen serta pemasok barang di pasar yang
bersangkutan, sehingga kurva permintaan pasar, juga merupakan kurva permintaan yang dihadapi monopolis. Kurva
tersebut berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah, dan berlereng negatif (bandingkan
dengan kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna, yang sejajar dengan sumbu horizontal). Perusahaan hanya bisa
menaikkan kuantitas produk yang dijual dengan menurunkan harga per satuan
output. Dengan demikian, kurva permintaan pasar yang dihadapi oleh monopolis berlereng
menurun , yang menunjukkan monopolis dapat menentukan atau mempengaruhi harga
dengan mengubah kuantitas yang ditawarkan.
Maksimisasi keuntungan dapat diperoleh dengan
dua pendekatan, yaitu pendekatan
total (total approach) dan pendekatan
marjinal (marginal approach). Dalam
pendekatan total, maksimisasi keuntungan sama halnya dengan keadaan yang telah
dijelaskan dalam pasar persaingan murni.
Perbedaannya, kalau dalam pasar persaingan sempurna penerimaan total
adalah berbentuk garis lurus diagonal dari sumbu origin ke kanan atas karena
asumsi harga adalah datum, maka dalam
pasar monopoli, seorang monopolis dapat menentukan harga dan output yang akan dijualnya di
pasar. Bentuk kurva total revenue
(TR) pada pasar monopoli bukan merupakan garis lurus, tetapi berbentuk U
terbalik. Perhatikan Gambardi
bawah ini
Dengan pendekatan total,
tingkat produksi dan tingkat harga yang memaksimumkan keuntungan berada pada
selisih terbesar antara pendapatan total (TR) dan biaya total (TC) dan kurva
pendapatan total berada di atas kurva biaya total.
Berdasarkan gambar di
atas, ketika perusahaan tidak berproduksi
maka biaya lebih besar dari penerimaan (TR < TC) sehingga perusahaan
mengalami kerugian. Mengapa hal ini terjadi?. Hal ini disebabkan karena
perusahaan telah mengeluarkan biaya (sebesar biaya tetap) meskipun perusahaan belum
berproduksi, misalnya untuk sewa tanah, sewa gedung, gaji pegawai tetap dan
lain-lain. Pada saat produksi di Q1 perusahaan dalam kondisi pulang
pokok (break even point), dimana TR =
TC. Kemudian pada tingkat produksi di Q2 perusahaan mendapatkan laba
maksimum, karena merupakan jarak terbesar TR – TC. Apabila produksi terus
ditingkatkan sampai Q3, perusahaan kembali dalam kondisi break even point. Setelah di Q3
apabila produksi terus dilanjukan maka perusahaan akan mengalami rugi.
Sedangkan dengan pendekatan marjinal, keuntungan
maksimum diperoleh pada tingkat output dimana pendapatan marjinal sama dengan
biaya marjinal, atau MR=MC. Jika MR>MC, maka setiap tambahan satuan
output yang diproduksi masih memberikan tambahan keuntungan karena tambahan penerimaan
masih lebih besar daripada
tambahan biaya. Jika MR=MC, maka keuntungan total mencapai maksimum,
karena tambahan penerimaan (MR) sama besarnya dengan tambahan biaya (MC) yang
diperlukan untuk memproduksi satu unit output. Selanjutnya, jika MR<MC maka tambahan penerimaan yang
diperoleh dari penjualan satu satuan tambahan output lebih kecil dari tambahan
biaya yang diperlukan untuk memproduksi, akibatnya keuntungan total berkurang
-->
Keuntungan maksimal diperoleh pada tingkat output
dimana MR=MC yaitu sebesar Qm dan dijual pada harga Pm.
Biaya rata-rata produksi pada tingkat output ini sebesar C. Keuntungan ekonomis
per satuan output adalah AB atau CPm. Keuntungan total sebesar CABPm
atau CPm dikalikan dengan Qm. Tingkat output optimum
adalah AVC<P<AC. Perusahaan monopolis tetap berproduksi dalam jangka
pendek untuk meminimumkan kerugian total. Dilain pihak, pada tingkat output
dimana P<AVC, monopolis meminimumkan kerugian total dalam jangka pendek dengan
menghentikan usaha. Titik dimana P=AVC merupakan titik penutupan usaha bagi
moonpolis dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang, perusahaan monopolis dapat
membuat skala produksi paling tepat untuk menghasilkan tingkat output optimum.
Perusahaan
monopolis dapat melakukan diskriminasi harga untuk mencapai keuntungan
maksimal. Diskriminasi harga adalah tindakan menjual barang yang sama pada
harga berbeda di pasar yang berbeda. Syaratnya, monopolis dapat memelihara
terpisahnya pasar, yaitu karena perbedaan biaya transportasi dan perbedaan
elastisitas permintaan. Kondisi keseimbangan optimal yaitu memproduksi dan
menjual pada tingkat output dimana MC=MR1=MR2=…. MRi ; I
adalah banyaknya pasar berbeda.Output optimal sebesar (Q1+Q2),output
sebesar Q1 dijual di pasar pertama dengan harga P1, dan
di pasar kedua pada output Q2 dan harga P2.
Efek
ekonomis dari Monopoli
1.
Perusahaan
monopolis akan memaksimumkan keuntungan dengan memproduksi pada tingkat output dimana
MR=MC, yaitu sebesar Qm dan harga Pm. Monopolis memproduksi dan menjual barang
output dalam jumlah lebih kecil dan menetapkan harga lebih tinggi dibandingkan
pesaing murni. Harga tersebut lebih tinggi dari biaya marjinal. Tingkat output
yang diproduksi perusahaan monopolis untuk memperoleh keuntungan maksimum, menyebabkan
lebih sedikit sumberdaya yang dialokasikan ke dalam industri tersebut.
2.
Para pemilik
perusahaan monopoli memperoleh keuntungan ekonomis lebih besar dengan
mengorbankan kepentingan masyarakat konsumen sehingga menimbulkan distribusi
pendapatan yang tidak merata.
3.
Rintangan masuk
ke dalam industri dapat mengurangi atau menghilangkan dorongan untuk
mengembangkan produk baru dan teknik produksi, tetapi perusahaan monopolis akan
berusaha menggunakan dan memanfaatkan peralatan kapital agar biaya produksi dapat
diturunkan. Kemajuan teknologi menguntungkan perusahaan monopolis dan ikut
memelihara situasi monopoli dengan memperkuat rintangan masuk ke dalam industri
tersebut.
Pengaturan
Industri Monopoli
1.
Penetapan harga
maksimum sebesar Pm oleh pemerintah menyebabkan perusahaan monopolis
memproduksi sebanyak Qm dan menjual harga maksimum Pm. Penetapan harga maksimum
ini mengakibatkan perusahaan monoplis menjual pada harga lebih rendah dan
memproduksi output lebih banyak. Hal ini menyebabkan perusahaan monopoli
menjadi seperti pasar industri persaingan murni dalam penentuan harga dan
output. Sedangkan manfaat yang diperoleh konsumen dari penetapan harga oleh
pemerintah adalah mereka dapat membeli produk dalam jumlah lebih banyak pada
tingkat harga yang lebih rendah.
2.
Pengenaan pajak
atas perusahaan monopolis, yang terdiri dari pajak spesifik dan pajak lump sum.
Efek pengenaaan pajak lump sum yaitu transfer keuntungan ekonomis dari perusahaan
monopolis kepada pemerintah berupa pembayaran pajak lump sum sehingga hasil
penerimaan pajak dapat digunakan untuk untuk membiayai program-program
pembangunan lain. Sedangkan efek pengenaan pajak spesifik, pemerintah juga
memperoleh transfer berupa pendapatan pajak yang dapat digunakan untuk
memeratakan distribusi pendapatan. Para konsumen tidak memperoleh manfaat
langsung dari pengenaan pajak lump sum, selama tingkat output dan tingkat harga
tidak berpengaruh. Mereka menjadi lebih buruk dengan pengenaan pajak spesifik
per satuan output selama outputnya lebih sedikit dan tingkat harga lebih
tinggi. Bagi pihak moonpols pajak lump sum dan spesifik menyebabkan keuntungan
monopolis baik per satuan output maupun keseluruhan berkurang.
3.
Cara langsung
mengendalikan serta mengatur industri monopoli adalah dengan memiliki dan
mengendalikan bekerjanya industri tersebut.
No comments:
Post a Comment