PENYELENGGARAAN RAPAT BISNIS
(Sumber : BMP
Komunikasi Bisnis , Dr. Yosal Iriantara)
Pada dasarnya, rapat merupakan kegiatan komunikasi. Rapat merupakan salah satu
bentuk komunikasi kelompok. Mempelajari rapat dalam konteks komunikasi kelompok
dalam komunikasi bisnis, sebagai salah satu bentuk komunikasi, tentu saja,
rapat dilakukan dengan tujuan dan melahirkan efek tertentu khususnya yang
berkenaan dengan kinerja organisasi bisnis dan arus informasi yang berjalan
pada satu organisasi bisnis.
berikut menunjukkan bagaimana hubungan
antara rapat dan kepuasan kerja. Gambar
tersebut menunjukkan bahwa bila kepuasaan kerja rendah namun jumlah rapat
tinggi, maka yang akan dihasilkan adalah kualitas kerja yang rendah. Namun bila kepuasan kerja
tinggi dan rapat jumlahnya tinggi juga maka kualitas kerja yang dihasilkan pun
akan tinggi. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya peran rapat bagi satu
organisasi bisnis.
Setelah kita mengetahui makna
dan arti penting rapat bagi kegiatan bisnis, maka pertanyaan yang segera muncul
adalah, istilah rapat memang sudah sering kita dengar tapi apakah sebenarnya
arti atau pengertian rapat? Kita bisa mengikuti penjelasan yang disampaikan
Curtin, Floyd, dan Winsor
(2000:186) yang menyatakan bahwa rapat merupakan sumber berbagai gagasan dan
keputusan yang bermanfaat. Bila mengacu pada apa yang diuraikan ini maka rapat
pada dasarnya merupakan pertemuan berbagai orang untuk menemukan gagasan atau
mengambil keputusan.
Tapi rupanya, arti rapat lebih
dari sekedar itu. Dengan mengutip Davis, Curtin, Floyd, dan Winsor (2000:186) menyatakan bahwa
rapat sangat efektif untuk memperoleh partisipasi dan sambutan yang aktif.
Rapat juga dapat menjadi sebuah sarana untuk memperoleh informasi di atas meja
dan menghasilkan umpan-balik yang berguna. Rapat memungkinkan orang-orang
memberikan kontribusi secara pribadi dan membantu menghasilkan perasaan
persahabatan yang mungkin tak ternilai harganya dalam pelaksanaan proyek atau
produk baru.
Lebih jauh lagi, Curtin, Floyd,
dan Winsor (2000:186) menyebutkan
adanya tiga faktor yang membuat rapat menjadi sangat penting dalam dunia bisnis
kontemporer, yaitu:
a. kebutuhan beradaptasi untuk
mempercepat perubahan dalam lingkungan bisnis
b. kebutuhan koordinasi yang lebih
besar dari unit-unit bisnis dan pemerintah yang semakin saling bergantung
c. pergerakan ke arah manajemen
partisipatif, khususnya dalam pergerakan lingkaran kualitas yang lias.
langkah-langkah penyelenggaraan rapat
seperti berikut ini:
- Perencanaan dan logistik rapat, yang pada tahap ini, kita melakukan hal-hal seperti berikut:
-
Bertanya pada kita
sendiri: apakah rapat ini memang kita perlukan dan apa yang harus ada dan kita
lakukan untuk mencapai maksud dan tujuan rapat?
-
Menentukan siapa yang
seharusnya hadir dalam rapat tersebut
-
Memastikan orang yang
harus hadir dalam rapat bisa datang dan berpartisipasi dalam rapat
-
Menyusun agenda dan
menangani pendokumentasiannya.
-
Mempersiapkan bahan dan
perlengkapan yang diperlukan dalam penyelenggaraan rapat, seperti materi
presentasi, ruang untuk rapat,
perlengkapan presentasi dan ―biasanya― konsumsi rapat.
- Mengkaji-ulang dan perencanaan rapat, yang pada dasarnya merupakan penjabaran dari maksud dan tujuan rapat. Pada tahap ini, kita memiliki 3 jenjang perencanaan, yaitu:
-
Perencanaan strategis
yang lebih menekankan pada apa yang akan kita peroleh dari satu rapat dan
skenario seperti apa yang hendak kita jalankan dalam penyelenggaraan rapat
tersebut.
-
Perencanaan operasional
yang merupakan penjabaran dari rencana strategis. Di sini kita membahas secara
lebih detil misalnya skenario besar yang dibuat pada perencanaan strategis
kemudian diturunkan pada perencanaan yang lebih operasional.
-
Perencanaan fungsional
yang berarti kita melakukan pembagian sumberdaya manusia yang ada untuk
menjalankan fungsi-fungsi dalam penyelenggaraan rapat seperti siapa yang
bertanggung jawab atas materi rapat, penyebaran undangan dan orang yang
mencatat keselutuhan proses dan hasil rapat.
-
Setelah semua rencana
tersebut disusun dengan baik, kita perlu melakukan peninjauan-ulang untuk
memastikan bahwa rencana kita memang bisa dijalankan dengan baik.
- Penetapan model rapat, yang pada dasarnya sudah kita susun pada pembuatan skenario rapat pada tahap perencanaan operasional. Tentu saja di sini yang kita perlukan adalah penyelenggaraan rapat yang produktif, sehingga pada penetapan model rapat ini kita memperhatikan:
-
Model rapat apa pun
pada dasarnya tidak terlalu banyak memperhatikan berapa banyak orang yang hadir
dalam rapat, namun lebih pada apa yang akan dihasilkan oleh rapat. Oleh sebab
itu, kita jangan terlalu memperhatikan jumlah peserta rapat dalam menetapkan
model rapat yang kita selenggarakan.
-
Seringkali kita lebih
asyik membahas berapa lama waktu untuk rapat. Padahal dalam perencanaan dan
penyelenggaraan rapat, yang hendaknya lebih kita perhatikan bukanlah berapa
lama kita rapat melainkan sebenarap baik kita memanfaatkan waktu rapat.
-
Form atau bentuk rapat
seperti apa yang hendak kita selenggarakan, apakah rapat formal yang biasanya
menghasilkan keputusan yang mengikat atau rapat informal yang biasanya
dilakukan untuk mencairkan suasana atau sekedar membuka katup-katup komunikasi
yang mampet.
-
Prosedur rapat seperti
apa yang hendak kita pilih, misalnya untuk pengambilan keputusan apakah
dilakukan secara musyawarah atau pemungutan suara. Bila dilakukan pemungutan
suara, bagaimana mekanisme pelaksanaannya. Bila dilakukan musyawarah siapa yang
akan memimpin dan bagaimana proses berjalannya musyawarah itu.
-
Keluaran rapat seperti
apa yang kita inginkan akan mempengaruhi modal penyelenggaraan rapat. Untuk
rapat formal pengambilan keputusan tentu akan berbeda modelnya dengan rapat
informal untuk memecahkan kebuntuan di kalangan anggota satu tim.
-
Langkah tindak lanjut,yang
penting kita perhatikan karena sering terjadi rapat terselenggara dengan
keputusan yang hanya menjadi catatan. Tidak ada langkah lebih lanjut yang
justru sangat penting.
- Pengumpulan fakta dan informasi, yang juga bisa kita lakukan dalam penyelenggaraan rapat sesuai dengan maksud dan tujuan rapat. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengumpulkan fakta dan informasi tersebut, yaitu:
-
Pemutakhiran data yang
tersedia secara berkala yang selanjutnya dapat dijadikan bahan rapat atau
menyelenggarakan rapat untuk memperoleh data paling mutakhir tentang sesuatu
seperti data pemasaran.
-
Kelompok diskusi
terfokus
-
Urun-rembug
-
Dialog
-
Konsultasi
-
Analisis kesenjangan
dan kebutuhan
-
Analisis isu
- Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, yang dilakukan dengan menetapkan langkah-langkah sebagai berikut:
-
Temu-kenal masalah dan
merumuskan masalah
- Pendekatan poemecahan masalah:
berpikir linear-rasional atau lateral-kreatif yang akan kita pakai
- Gaya untuk pengambilan
keputusan. musyawarah atau pemungutan suara
Hal lain yang perlu kita perhatikan
manakala menyelenggarakan rapat bisnis adalah apa yang dinamakan sebagai sense of meeting. Apa yang dimaksud
dengan sense of meeting? Pada
dasarnya, yang dimaksud dengan istilah ini adalah kondisi di mana peserta rapat
merasakan pentingnya pertemuan yang diselenggarakan untuk mengambil
langkah-langkah yang diperlukan setelah rapat selesai diselenggarakan. Oleh
sebab itu, dengan sense of meeting
ini, semua peserta rapat akan berupaya terlibat dalam pertemuan itu, berdialog,
berdiskusi dan bertukar informasi untuk mencapai tujuan penyelenggaraan rapat.
Bila dalam satu rapat, ada orang
yang secara fisik hadir di ruang pertemuan namun pikirannya melayang ke
mana-mana bahkan tidak juga berbicara sesungguhnya lebih banyak diam sambil
terkantuk-kantuk, maka orang tersebut sebenarnya tak memiliki sense of meeting. Orang tersebut tidak
merasakan pentingnya dan betapa bernilainya rapat bagi satu organisasi. Orang
tersebut lebih memandang rapat sebagai pertemuan rutin yang tak bermakna
apa-apa.
Padahal, rapat lebih dari
sekedar pertemuan biasa. Rapat lebih merupakan kegiatan yang menjadi sarana
untuk pertukaran data dan informasi, tempat mendialogkan gagasan dan konsep,
dan tempat bagi pertukaran pikiran melalui diskusi yang produktif. Organisasi
mana pun tentu akan membutuhkan gagasan baru yang segar dan kreatif serta
pertukaran informasi yang penting. Bahkan lebih dari itu, rapat pun, sebagai
kegiatan komunikasi, tentu menjalankan fungsi pendidikan juga. Melalui rapat,
orang saling belajar tentang cara menyelesaikan masalah atau kultur yang
berkembang pada satu organisasi.
Mengingat rapat
merupakan sarana pendidikan dalam satu organisasi, maka rapat pun menjadi
sarana penting dalam upaya melakukan perubahan organisasi. Kita tentu mengenal
istilah learning organisation.
Istilah ini menunjuk pada keadaan satu organisasi yang melakukan perubahan
tidak hanya dengan mengubah dan memperbaharui atau menyesuaikan kebijakan,
sistem dan sumberdaya manusia yang dijalankan satu organisasi. Melainkan,
secara keseluruhan organisasi tersebut belajar. Semua orang yang ada dalam
organisasi tersebut belajar sehingga mendorong terjadinya perubahan organisasi
sebagai respon terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan internal dan
lingkungan eksternal satu organisasi.
Oleh karena itu, rapat menjadi salah
satu sarana komunikasi yang penting untuk mengembangkan learning organisation itu. Bisa dikatakan, rapat merupakan salah
satu bentuk implementasi konsep learning
organisation itu, bila saja rapat tersebut diikuti oleh mereka yang
memiliki sense of meeting dan
menyadari bahwa rapat merupakan sarana untuk saling membelajarkan satu sama
lain. Kita sudah membahas makna rapat yang bermaksud sebagai kegiatan
pendidikan itu pada tabel tentang jenis dan tujuan rapat tadi.
Penemuan-pertemuan dalam
dunia usaha atau bisnis dapat dilakukan antara pimpinan dengan stafnya, tetapi
juga dapat dilakukan diantara staf sendiri untuk menyusun usulan atau bahkan
pertemuan.
pertemuan yang
diselenggarakan tidak dimaksudkan untuk membuat keputusan melainkan hanya untuk
menghimpun pendapat atau untuk memperoleh kesamaan pendapat. Maka komunikasi
yang dilakukan dalam pertemuan harus dalam suasana bebas yang terpimpin, untuk
itu perlu dibuat kesimpulan dari pertemuan tersebut, bukan membuat keputusan.
Komunikasi dalam pertemuan tersebut dapat dilaksanakan dengan menghimpun laporan,
keluhan, saran dan juga dengar pendapat. Dari pertemuan tersebut dapat disusun
sebuah bahan untuk rapat.
o RAPAT
Untuk menyelenggarakan
rapat perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. undangan rapat 2. pengaturan ruang rapat 3. perlengkapan rapat
undangan rapat hendaknya tidak terlalu banyak
uraian melainkan singkat dan jelas untuk menyebutkan hari , tanggal, waktu,
tempatrapat, acara rapat, pengaturan ruang rapat disesuaikan dengan
kebutuhan dan Pengaturan tempat duduk ditentukan oleh jumlah peserta rapat dan
luas ruangan rapat.
dalam pelaksanaan rapat
perlu diperhatikan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk rapat, siapa yang memimpin
rapat, notulis, peserta rapat. bagian terpenting adalah pengambilan keputusan
yang dilaksanakan secara musyawarah untuk mufakat, bila cara ini tidak dapat
dicapai tentunya akan ditempuh dengan cara pengambilan suara terbanyak/voting ,
konsekuensinya bagi peserta rapat yang kalah suara harus tetap bertanggung
jawab dan melaksanakan keputusan tersebut.
o KOMUNIKASI PERTEMUAN DAN
RAPAT
dalam pertemuan dan rapat
setiap peserta harus menyadari posisinya dalam forum tersebut. Hendaknya tiap
peserta mampu :
1.
Mampu berkomunikasi secara jujur, terbuka dan bertanggung jawab.
2.
Mampu berperan sebagai komunikator yang berpartisipasi aktif
namun tidak memonopoli pembicaraan.
3.
Mampu berperan sebagai komunikan yang sangat responsif namun
tidak emosional.
4.
Mampu berperan sebagai penyelaras yang sangat bijaksana dan adil
namun tidak kehilangan pendirian.
5.Mampu mengendalikan diri, dan menghindarkan terjadinya debat
serta tidak berbicara bertele-tele.
setelah pertemuan berhasil
menyusun kesimpulan maka tindakan selanjutnya adalah mengkomunikasikan hasil
tersebut kepada peserta, dan yang lebih penting adalah tindak lanjut dari
pertemuan atau rapat tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
o TEKNIK BERBICARA,MEMBACA
DAN MENDENGARKAN
Berbicara merupakan
bagian dari komunikasi yang dipandang palingefektif. karena
kemampuan berbicara bagi seseorang akan ditandai oleh seberapa jauh
mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku orang yang diajak
bicara. Disamping itu keberhasilan orang berbicara sangat dipengaruhi oleh
luasnya pengetahuan yang dimiliki, banyaknya pengalaman yang dimiliki, dan
intelegensinya.
Selain
teknik berbicara, perlu juga diperhatikan teknik membaca. Membaca pada dasarnya
adalah menyampaikan pikiran dan perasaan orang yang tulisannya sedang
dibaca. Oleh karna itu diperlukan kemampuan lebih baik lagi dari kemampuan
berbicara, karena dibutuhkan kemampuan menangkap dan memahami maksud si penulis
dan sekaligus memahami kemampuan yang mendengarkannya.
Selain itu ada juga
teknik mendengarkan , nampaknya lebih mudah namun sesungguhnya
mendengarkan harus didukung oleh sikap ingin tahu, sabar dan mampu mencernakan
isi suara yang didengar. Untuk dapat mendengarkan dengan baik diperlukan
konsentrasi dan kepekaan indera pendengaran kita. Sehingga hasil dari
mendengarkan adalah tambahnya pengetahuan, informasi dan sekaligus menseleksi
bobot informasi untuk membuat keputusan.
o MENYUSUN
PESAN
komunikasi adalah sumber
hidup perusahaan dan sarana untuk mencapai serta mewujudkan sesuatu yang
dikehendaki. Komunikasi cenderung lebih merupakan suatu teknik daripada suatu
sikap. Oleh karena itu, waktu yang dimiliki seorang manajer hampir selalu
tersita untuk hal-hal berikut ini :
1. Menyampaikan informasi atau gagasan kepada atasan untukmempengaruhi
pengambilan keputusan.
2. Memberikan arahan kepada para manajer bawahannya dengan
berbagai informasi untuk membantu kelancaran kerja mereka.
3.
Menyampaikan berbagai informasi kepada stafnya.
4. Mengatur dan menetapkan strategi.
5. Menerima dan menganikan penampilan-penampilan untuk semua
orang yang bekerja baginya.
6.
Berkomunikasi dengan berbagai pihak di luar perusahaan, termasuk
para pelanggan, masyarakat umum.
dalam komunikasi bisnis,
kita mengedepankan masalah-masalah yang berhubungan dengan bagaimana menyusun
kalimat yang efektif, memilih kata secara hati-hati, menyusun paragraf, menulis
berbagai jenis surat, menulis laporan dan sebagainya.
Jadi kesimpulannya bahwa
yang lebih penting dari semua kemampuan teknik berbahasa itu adalah bagaimana
menyusun pesan yang sesuai dengan kebutuhan. Sebab, seindah apapun kalimat atau
sebagus apapun tipografi huruf yang dipilih, tanpa muatan pesan yang berarti
semua itu omong kosong.
Komunikasi didefinisikan
sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan. Istilah pesan verbal
adalah alat pengiriman pesan melalui tulisan atau bahasa lisan. Komunikasi
lisan sangat berbeda dengan komunikasi tulisan, dimana anda mendapat banyak
cara untuk memperoleh pesan dari orang lain. Anda dapat segera memperbaiki diri
jika anda tidak mengerti bagian-bagian penting logat suatu pesan, menjelaskan
ide-ide dan menampilkan sikap.
Ketika menulis, pertama-tama anda harus menyampaikan pesan
secara jelas dan singkat. Membentuk keahlian menulis membutuhkan banyak waktu
dan kreativitas daripada berbicara.Komunikasi
tertulis ialah bisnis yang sangat penting sekali, sebab itu adalah sumber utama
dokumen.oleh karena itu perusahaan lebih menyukai pemakaian
tulisan.
nice blog
ReplyDeleteIjin copy bang, terimakasih
ReplyDelete