Sunday, January 6, 2013

HARGA DAN ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN


Inisiasi 1

HARGA DAN ELASTISITAS

PERMINTAAN  DAN PENAWARAN



1.     Permintaan
Jumlah suatu barang yang dibeli konsumen selama periode tertentu merupakan fungsi dari harga barang itu sendiri, pendapatan konsumen, harga barang lain yang berhubungan, dan selera.  Dengan memisalkan harga barang berubah-ubah, sementara pendapatan, harga barang lain dan selera konsumen tetap (ceteris paribus)  maka akan diperoleh skedul permintaan. Penggambaran grafis dari skedul permintaan individu disebut kurva permintaan.
Jadi, Kurva permintaan (demand curve) menggambarkan hubungan antara harga dengan jumlah barang yang diminta.  Hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan harga adalah berhubungan terbalik. Hubungan terbalik  (hubungan negatif) antara harga barang dengan jumlah yang diminta disebut Hukum Permintaan (the law of demand), artinya semakin tinggi harga barang maka semakin sedikit jumlah barang yang diminta. Sebaliknya, jika harga barang semakin rendah maka jumlah yang diminta semakin banyak.
Skedul permintaan pasar (market demand) dapat diperoleh dengan menjumlahkan barang yang diminta oleh semua konsumen individual pada berbagai tingkat harga.  Tabel 1.1 mengilustrasikan permintaan individual dan jumlah permintaan pasar terhadap sabun.  Pada tingkat harga sabun Rp 1000, Ana meminta sebanyak 6, Budi 5, dan Cica 5 sehingga jumlah permintaan pasar sebesar 16.  Jika harga sabun naik maka jumlah sabun yang diminta akan berkurang. Misalnya pada tingkat harga Rp 2500, jumlah sabun yang diminta Ana sebanyak 4, Budi 2, dan Cica 2. Sehingga jumlah permintaan pasar berjumlah 8. Jadi semakin tinggi harga maka semakin sedikit jumlah barang yang diminta.

<!..more..>
banyak sekali faktor-faktor yang menentukan permintaan suatu barang selain barang itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang  selain harga barang itu sendiri adalah adalah selera (taste), pendapatan (income), harga barang-barang lain, baik yang merupakan barang pengganti (substitution) maupun barang pelengkap (complementary), jumlah konsumen di pasar, ekspektasi konsumen terhadap harga-harga dimasa depan dan lain sebagainya.  Jika dalam bentuk fungsi permintaan dapat dituliskan sebagai berikut:

Ds = f(Ps, Pl, Y, S, B, K)

Fungsi ini dapat dibaca sebagai berikut: Permintaan suatu barang merupakan fungsi harga barang itu sendiri (Ps), harga barang-barang lain baik pelengkap maupun pengganti (P1), pendapatan konsumen (Y), dari selera (S), banyaknya konsumen di pasar (B), ekspektasi konsumen akan harga-harga barang dan pendapatan di masa depan (K).
            Ada dua kondisi mengenai perubahan permintaan, yaitu perubahan sepanjang kurva permintaan dan pergeseran kurva permintaan. Perubahan sepanjang kurva permintaan disebabkan oleh perubahan harga barang itu sendiri yang menyebabkan jumlah yang diminta berubah dengan menganggap hal-hal lain tetap (ceteris paribus). Sedangkan pergeseran kurva permintaan disebabkan oleh salah satu kondisi ceteris paribus berubah. Misalnya: pendapatan konsumen naik maka kurva permintaan akan bergeser ke kanan, sebaliknya jika pendapatan konsumen turun maka kurva permintaan bergeser ke kiri. Contoh lain, selera konsumen terhadap barang tersebut naik, maka kurva permintaan akan bergeser ke kanan, demikian sebalinya. -->
Jika harga  turun menjadi P2 maka jumlah yang diminta adalah Q2. Demikian sebaliknya jika terjadi kenaikan harga maka jumlah yang diminta berkurang. Dalam hal ini perubahan jumlah yang diminta terjadi di sepanjang kurva permintaan. Pada gambar (2), terjadi pergeseran kurva permintaan ke kiri atau ke kanan yang disebabkan oleh perubahan salah satu kondisi ceteris paribus.  Keseimbangan awal terjadi pada harga P0 dengan jumlah yang diminta Q0. Misalkan  pendapatan konsumen bertambah sementara harga tetap, hal ini menggeser kurva permintaan ke kanan, dimana pada harga yang sama (P0) jumlah yang diminta bertambah menjadi Q2. Demikian sebaliknya, jika pendapatan konsumen turun, pada tingkat harga yang sama jumlah yang diminta akan berkuran. Kurva permintaan akan bergeser ke kiri.

1.     Penawaran
Kurva penawaran (supply curve) merupakan titik-titik yang menunjukkan hubungan antara jumlah yang produsen ingin dan mampu memproduksi dan menawarkan di pasar pada setiap tingkat harga selama suatu periode. Hubungan positif antara harga barang dengan jumlah yang ditawarkan disebut dengan hukum penawaran. Bila harga naik maka kuantitas yang ditawarkan naik dan bila harga turun maka kuantitas yang ditawarkan turun. Kurva penawaran pasar adalah penjumlahan secara horizontal kurva-kurva penawaran produsen individual.

-->
Jika terjadi kenaikan harga diatas harga keseimbangan, misalnya Rp 2500. Produsen akan menawarkan lebih banyak barang  yaitu sebesar 13 unit (lihat tabel), sedangkan perminntaan konsumen hanya sebesar 8 unit. Dalam hal ini terjadi kelebihan penawaran (excess supply), yaitu jumlah yang ditawarkan lebih besar dari jumlah yang diminta, dalam hal ini kelebihan penawaran sebesar 5 unit. Kondisi ini akan memaksa harga kembali turun sampai terjadi keseimbangan baru. Kondisi keseimbangan baru tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran (tidak mesti kembali ke kondisi keseimbangan awal)
Demikian sebaliknya, jika harga turun, maka jumlah yang diminta akan bertambah besar, sedangkan bagi produsen akan menawarkan jumlah barang yang lebih sedikit sehingga terjadi kelebihan permintaan (excess demand), yaitu jumlah yang diminta lebih besar dari jumlah yang ditawarkan
Seringkali perubahan permintaan dan penawaran terjadi bersama-sama. Bila terjadi kenaikan pada kurva permintaan dan kurva penawaran maka akibatnya kuantitas keseimbangan akan naik. Sedangkan harga keseimbangan bisa mengalami kenaikan atau penurunan.  Bila kenaikan permintaan lebih dominan maka harga akan naik. Bila kenaikan penawaran lebih dominan maka harga keseimbangan akan turun.  Sewaktu terjadi penurunan kurva permintaan dan penawaran, maka kuantitas keseimbangan akan berkurang sedangkan efeknya terhadap harga keseimbangan tergantung pada mana yang lebih dominan penurunannya. Bila penurunan permintaan lebih dominan daripada penurunan penawaran maka harga keseimbangna akan mengalami penurunan, sedangkan bila penurunan penawaran lebih dominan daripada permintaan maka harga keseimbangan akan mengalami kenaikan.
Pada kasus penurunan kurva permintaan disertai dengan kenaikan penawaran, harga keseimbangan akan mengalami penurunan sedangkan efeknya terhadap kuantitas keseimbangan tergantung pada mana yang lebih dominan, apakah kenaikan penawaran atau penurunan permintaan. Bila kenaikan penawaran lebih dominan daripada penurunan permintaan maka kuantitas keseimbangan akan naik. Sebaliknya bila penurunan permintaan lebih dominan kuantitas keseimbangan akan turun.
Model analisis permintaan dan penawaran dapat digunakan untuk menga-nalisis efek kebijakan harga oleh pemerintah atas suatu atau beberapa harga. Misalnya pemerintah melakukan kebijakan pengendalian harga berupa harga minimum untuk mencapai tujan tertentu.  Misalnya, untuk menjamin pasokan produk pertanian, pemerintah mungkin menetapkan harga lebih tinggi daripada harga keseimbangan yang ditentukan oleh pasar sehingga terjadi kelebihan produksi -->
. Pemerintah harus membeli dan menyimpan kelebihan produksi pertanian tersebut, dengan kata lain pemerintah  memberikan subsidi kepada para petani sebesar selisih antara harga dukungan pemerintah dengan harga keseimbangan. 

1.        Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan (demand elasticity) adalah respon yang dinyatakan dalam perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan tingkat harga. Jika konsumen secara relatif responsif terhadap perubahan harga maka disebut dengan permintaan yang elastis. Dapat diilustrasikan sebagai berikut: jika harga berubah sebesar 10 persen maka jumlah yang dimnta akan berubah lebih dari 10 persen. Contoh barang yang permintaannya elestis adalah barang-barang mewah seperti mobil, TV, camera dan sebagainya. Misalnya harga TV turun sebesar 10 persen maka jumlah permintaan terhadap TV akan meningkat  lebih dari 10 persen. Jika respon konsumen terhadap jumlah yang diminta lebih kecil dari perubahan harga maka disebut dengan permintaan yang kurang elastis (inelastis).  Dapat diilustrasikan sebagai berikut, jika haraga berubah sebesar 10 persen maka perubahan jumlah yang diminta kurang dari 10 persen. Jenis barang yang permintaannya inelastic adalah barang-barang kebutuhan pokok. Jika perubahan persentase perubahan tingkat harga diikuti oleh perubahan jumlah yang diminta sebesar persentase perubahan harga disebut unitary elastic. Elastisitas permintaan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ed =persentase perubahan kuantitas yg diminta /persentase perubahan harga
-->

            Ada dua konsep penghitungan elastisitas yaitu elastisitas titik (point elasticity) dan elastisitas busur (arc elasticity). Elastisitas titik adalah elastisitas yang dihitung pada suatu titik. Sedangkan  elastisitas antar dua titik (elastisitas busur) adalah elastisitas yang menghubungkan dua titik.

-->
1.     Elastisitas Penawaran
Faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran adalah lamanya waktu para produsen bereaksi terhadap perubahan harga, derajat penggantian faktor produksi antar proses suatu barang dengan proses produksi barang-barang lain, tingkat perkembangan teknologi. Elastisitas penawaran dalam hubungannya dengan periode pasar dapat dibedakan menjadi penawaran jangka sangat pendek, penawaran jangka pendek dan penawaran jangka panjang.
Jangka sangat pendek adalah  jangka waktu dimana tidak ada waktu bagi produsen untuk bereaksi menaikkan produksi bila ada kenaikan permintaan. Dalam jangka waktu ini, kurva penawaran sudah tertentu yaitu inelastis sempurna dan berbentuk tegak lurus. Kenaikan permintaan menyebabkan harga naik dan kenaikan harga berfungsi sebagai penjatah yaitu hanya mereka yang bersedia dan mampu membayar harga lebih tinggi dapat membeli. Kuantitas yang diminta tetap sama besar dengan kuantitas yang ditawarkan.
Jangka pendek. Dalam jangka pendek, kapasitas produksi perusahan sudah tertentu dan tidak dapat diubah. Di sini kurva penawaran lebih elastis yaitu berlereng cukup curam dan tidak merupakan garis tegak lurus. Bila terjadi kenaikan permintaan maka harga dan kuantitas keseimbangan naik.
Jangka panjang. Dalam jangka panjang, perusahaan mempunyai cukup waktu untuk mengubah (menambah atau mengurangi) skala pabrik. Di samping itu perusahaan-perusahaan baru mungkin akan masuk ke dalam industri dan perusahaan-perusahaan yang sudah ada bisa keluar dari industri yang bersangkutan.  Dalam jangka panjang kurva penawaran lebih elastis dan berbentuk lebih landai daripada kurva penawaran jangka pendek. Ketika ada kenaikan permintaan harga dan kuantitas keseimbangan akan naik, kenaikan harga lebih kecil dan kenaikan kuantitas lebih besar dibandingkan dengan kasus kurva penawaran jangka pendek.

2.     Penerapan Analisis Permintaan dan Penawaran
Banyak kasus yang dapat dianalisis dengan kurva permintaan dan kurva penawaran. Misalnya pengenaaan pajak berupa cukai rokok oleh pemerintah seperti terlihat pada gambar 5 gambar bawah ini. Keseimbangan pasar berada di titik E1 dimana terjadi pada perpotongan kurva permintaan D dan kurva penawaran S. Ketika pemerintah mengenakan pajak Rp 2000 persatuan produk maka kurva penawaran yang semula S bergeser ke atas secara sejajar menjadi ST. Akibat pengenaan pajak ini, keseimbangan pasar baru pada tiitk E2 yaitu terjadi kenaikan harga dari Rp 4000 menjadi Rp 5000 per satuan dan kuantitas keseimbangan turun dari 4 satuan produk menjadi 3 satuan produk. Beban pajak terbagi dua yaitu dikenakan pada konsumen dan produsen yang masing-masing Rp 1000. Pajak yang seluruhnya atau sebagian digeserkan kepada konsumen disebut pajak tak langsung sedangkan pajak yang tak bisa digeserkan disebut pajak langsung.

-->
Besarnya beban pajak yang ditanggung konsumen dan produsen tergantung pada elastisitas permintaan dan penawaran. Semakin elastis kurva penawaran atau semakin inelastis kurva permintaan maka semakin besar bagian beban paja
k yang ditanggung konsumen. Sebaliknya semakin inelastis kurva penawaran atau semakin elastis kurva permintaan maka semakin besar beban pajak ditanggung oleh produsen. Jadi kurva yang paling elastislah yang akan menanggung bagian lebih kecil beban pajak yang dikenakan. Pada kurva inelastic sempurna apakah kurva permintaan atau penawaran maka konsumen atau produsen akan menaggung beban pajak sepenuhnya.
Campur tangan pemerintah selain lewat pajak dapat juga berupa pemberian subsidi (pengenaan pajak negatif). Efek pemberian subsidi yaitu konsumen dan produsen memperoleh manfaat penerimaan. Bagian manfaat yang diperoleh konsumen dan produsen tergantung pada elastisitas kurva permintaan dan penawaran. Semakin elastis kurva permintaan maka semakin kecil manfaat yang diperoleh oleh konsumen dan semakin besar manfaat yang diperoleh oleh produsen dari pemberian subsidi. Bila kurva penawaran lebih elastis daripada kurva permintaan maka bagian manfaat subsidi yang diperoleh oleh konsumen lebih besar daripada yang diperoleh oleh produsen.
Analisis elastisitas permintaan dan penawaran dalam hubungannya dengan pengenaan pajak dan pemberian subsidi memberikan implikasi kebijakan tertentu. Bila tujuan pengenaan pajak untuk memperoleh pendapatan bagi pemerintah maka cara yang paling efektif dengan mengenakan pajak atas barang-barang yang permintaannya inelastis. Semakin inelastic permintaan maka semakin kecil efek pengenaan pajak tersebut atas penurunan kuantitas keseimbangan sehingga diperoleh pendapatan yang besar. Sebaliknya bila pengenaan pajak pada barang-barang yang elastisitas permintaanya besar (beban pajak lebih banyak ditanggung oleh produsen) maka kebijakan ini akan menurunkan output dan kesempatan kerja dan mengakibatkan pengangguran tenaga kerja dan faktor produksi lain. Selain itu penerimaan pendapatan pemerintah akan kecil akibat dari penurunan cukup besar dalam kuantitas keseimbangan output yang diproduksi dan dijual.
Pada pasar persaingan murni, masing-masing perusahan menawarkan barang yang sama dan homogen, terdapat banyak sekali penjual dan pembeli. Output yang diproduksi dan ditawarkan oleh seorang produsen individual di pasar iin sangat kecil hingga ia tidak bisa mempengaruhi harga. Kurva permintaan yang dihadapai oleh sebuah perusahaan pesaing murni merupakan garis mendatar dan koefisien elastisitasnya tak terhingga. Sedangkan kurva permintaan pasar berlereng menurun dan kurva penawaran pasar berlereng menanjak. Pada harga pasar keseimbangan para produsen individual bisa menjual kuantitas berapapun yang diproduksi dan ditawarkan. Sedangkan secara individual tidak bisa mempengaruhi harga keseimbangan pasar dengan mengubah kuantitas yang diproduksi atau ditawarkan.
Pada pasar persaingan tidak sempurna, terdapat beberapa perusahan produsen saja yang produknya tidak sepenuhnya homogen tau dibedakan oleh konsumen pembeli karena kemasan, advertensi, syarat-syarat penyerahan dan pembayaran. Kuantitas output masing-masing produsen di pasar tersebut cukup besar dibandingkan dengan output keseluruhan industri hingga perubahan output perusahaan individual pesaing tak sempurna dapat mempengaruhi harga. Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan produsen pesaing tak sempurna berlereng menurun seperti juga bentuk kurva permintaan pasar namun bentuknya lebih landai.


 


No comments:

Post a Comment