Pengertian Promosi
Komunikasi pemasaran atau disebut juga
dengan promosi adalah proses mengkomunikasikan informasi yang bermanfaat
tentang suatu perusahaan atau produk untuk mempengaruhi pembeli potensial.
Sedangkan tujuan promosi yaitu untuk membantu tercapainya tujuan pemasaran dan
tujuan perusahaan secara lebih luas. Perusahaan dapat mendasarkan
program-program promosinya pada satu atau lebih tujuan berikut:
1. Memberikan informasi.
2. Meningkatkan penjualan.
3. Menstabilkan penjualan.
4. Memposisikan produk.
5.
Membentuk
citra produk.
Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang atau betapapun
unggulnya sebuah produk, kesuksesan tidak akan pernah diperoleh tanpa penguasaan
ketrampilan komunikasi. Bahkan seorang William Shakespeare pernah mengemukakan
dalam bukunya Troilus, “No man is the lord of anything, though in and of him
there be much consisting, Till he communicate his parts to others”
Dalm kerangka perusahaan, keberhasilan penjualan ditentukan
oleh dua hal, yaitu bagaimana memahami karakter konsumen dan bagaimana
menyampaikan upaya pemasaran dengan komunikasi yang efektif.
Komunikasi yang efektif, baik itu secara personal ataupun
dalam dunia bisnis pada dasarnya harus dilakukan dengan mengerti dahulu orang
lain – yaitu mengerti karakter dan maksud/tujuan orang tersebut
Begitu juga dalam Pemasaran, pada dasarnya tugas seorang marketer
adalah memahami apa yang terjadi pada kesadaran konsumen antara datangnya stimuli dari luar dan keputusan
pembelian, dan hal ini dalam model perilaku konsumen melibatkan 2 hal yaitu
karakter konsumen dan maksud/tujuan konsumen (secara lebih luas maksud/tujuan
konsumen ini termasuk dalam proses keputusan pembelian).
Melihat karakteristik konsumen dan alasan-alasan untuk
melakukan pembelian yang berbeda-beda, maka strategi untuk mengkomunikasikan
merek atau produk pun berbeda-beda tergantung pasar yang dilayani dan jenis
produk itu sendiri. Jadi dalam hal ini seorang marketer yang handal
harus menjadi seorang communicator yang efektif.
Melihat lebih jauh perilaku konsumen, pada prinsipnya ada tiga
tahapan yang dilewati oleh konsumen untuk melakukan respon atas komunikasi yang
dilakukan oleh para marketer, yaitu tahap kogntif, tahap afektif,
dan tahap behavioral. Tahap kognitif merupakan proses secara
mental rasional sebagai jawaban atas informasi yang diperoleh dari para marketer
(entah itu berupa iklan, promosi, spanduk, dan sebagainya). Tahap afektif
adalah tahap dimana konsumen merasakan secara emosional yang menimbulkan
evaluasi positif atau negatif atas produk. Dan yang terakhir adalah behavioral
merupakan tindakan dari hasil kognitif dan afektif tersebut
berupa pembelian. Tahap-tahap tersebut dari sisi konsumen merupakan tahap belajar
– merasakan – melakukan.
Sasaran Promosi dan Konsep
AIDA
Tujuan akhir dari promosi adalah untuk
menjadikan seseorang /calon pembeli potensial membeli suatu produk maupun jasa
yang ditawarkan suatu organisasi bisnis maupun nirlaba. Suatu model yang
digunakan untuk menjangkau tujuan promosi yaitu konsep AIDA (Attention/perhatian,
Interest/minat, Desire/keinginan, Action/tindakan).
Model ini mengemukakan bahwa konsumen memberi respons dari pesan pemasaran
dalam urutan kognitif (berpikir), affektif (perasaan), dan konatif (melakukan).
Pertama, manajer promosi menarik perhatian
seseorang dengan suatu pendekatan tertentu, misal dengan menggunakan
periklanan, promosi penjualan ataupun penjualan personal. Kemudian suatu
presentasi penjualan yang baik, demonstrasi, atau iklan menciptakan minat terhadap produk sehingga
perusahaan berusaha menciptakan suatu fitur produk khusus yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Akhirnya, penawaran
khusus tersebut ditujukan untuk memperoleh tindakan pembelian.
Selain konsep AIDA, ada beberapa model lain dalam kaitannya dengan respon konsumen
ini yang kita kenal sebagai Response
Hierarchy Models yaitu Hierarchy of
Effects Model, Innovation-Adoption Model, dan Communications Model. Dan pada prinsipnya model-model tersebut
mencakup ketiga tahapan berikut.
Tahap learn-feel-do akan tepat bila keterlibatan kosumen tinggi
dan terdapat diferensiasi produk yang tinggi. Special goods lebih tepat dengan
pola seperti ini. Penjualan mobil
BMW merupakan salah satu contoh, dimana Harley Davidson merupakan
kendaraan bermotor yang memberikan diferensiasi yang sangat tinggi dibanding
kendaraan bermotor yang lain. Konsumennya pun dlayani secara personal yang
mengakibatkan keterlibatan konsumen terhadap produk sangat tinggi, misalnya
dengan cara konsumen ingin mengetahui produk keluaran terakhir atau bergabung
dalam Harley Davidson Club. Hal ini bukan saja menciptakan konsumen
yang loyal, tapi lebih dari itu akan menciptakan konsumen yang antusias!!
Tahap do-feel-learn akan cocok bila keterlibatan kosumen tinggi
namun tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kategori produk. Misalnya untuk
produk cat rumah dimana perbedaan dengan produk-produk sejenis tidak terlalu
signifikan, namn keterlibatan konsumen cukup tinggi dalam pencarian produk.
Tahap learn-do-feel akan tepat dterapkan untuk kategori produk
sedikit memiliki perbedaan dan keterlibatan konsumen jug rendah. Untuk convenience goods banyak termasuk dalam kategori keterlibatan
konsumen yang rendah, seperti sembilan bahan pokok misalnya beras, minyak
goreng, gula, garam, dan lain sebagainya
Bauran Promosi
Bauran promosi kombinasi metode promosi
yang digunakan untuk meningkatkan penerimaan produk-produknya. Terdapat empat
metode komunikasi yaitu:
1. Periklanan
Yaitu penyajian penjualan non personal yang dikomunikasikan melalui bentuk
media atau non-media untuk mempengaruhi sejumlah besar konsumen. Adapun bentuk-bentuk periklanan antara lain suratkabar, majalah, radio,
televisi, radio, internet, surat dan telemarketing. Bentuk periklanan yang
terbaru adalah advetorial (iklan
cetak dengan isi editorial yang menyerupai isi majalahatau koran), infomercial (misal TV commercial selama
30 menit berisi demonstrasi produk), dan banner
(tanda kecil pada halaman iklan Web yang dapat diklik untuk mendapat
tawaran utuhnya).
Pemilihan media
atau bentuk periklanan didasarkan pada berbagai faktor, yaitu:
a. Produk yang
diiklankan
b. Sistem
dstribusi produknya
c. Editorial
d. Kemampuan
teknis media
e. Strategi
periklanan saingan
f. Sasaran yang
dapat dicapai
g. Karakteristik
media
h. Biaya
Salah satu
keuntungan dari periklanan adalah kemampuannya untuk mengkomunikasikan kepada
sejumlah besar orang pada satu waktu. Dengan demikian biaya kontak per orang
jadi rendah. Keunggulan iklan adalah mampu menjangkau massa (misal melalui TV)
dan juga target yang sempit (misal melalui iklan cetak dalam majalah tertentu).
Namun demikian kelemahannya adalah biaya keseluruhan penggunaan iklan adalah
mahal meskipun biaya per kontak relatif murah.
Dalam
menegembangkan suatu program periklanan, pemasar perlu memperhatikan motif
pembeli dan pasar sasaran. Keputusan periklanan meliputi 5M:
· mission (apa tujuan iklan)
· money (berapa banyak uang yang
dikeluarkan)
· message (pesan apa yang seharusnya dikirim)
· media
(media
apa yang seharusnya digunakan)
· measurement (bagaimana hasilnya
dievaluasi)
Perencanaan dan
pengendalian iklan yang baik dapat dilihat dari pengukuran efektivitas iklan.
Pengiklan mencoba mengukur efek komunikasi via iklan, yaitu efek potensialnya
terhadap kesadaran (awareness),
pengetahuan (knowledge), dan
preferensi konsumen serta pada penjualan.
Tujuan
periklanan dapat dikelompokkan berdasar tujuannya yaitu:
· Informative advertising, bertujuan
untuk menginformasikan (to inform)
atau untuk membangun primary demand konsumen,
biasa digunakan pada tahap perkenalan produk.
· Persuative advertising, bertujuan untuk meyakinkan (to persuate) atau untuk membangun selective demand konsumen dibanding merek tertentu, biasa digunakan
pada saat produk mulai mengalami persaingan.
· Reminder advertising, bertujuan untuk
mengingatkan (to remembering), biasa
digunakan pada tahap kedewasaan.
2. Penjualan personal/pribadi
Yaitu
presentasi penjualan secara personal yang digunakan untuk mempengaruhi satu
konsumen atau lebih. Penjualan personal membutuhkan keahlian dari tenaga
penjualan untuk mempengaruhi tingkat permintaan konsumen akan suatu produk.
Penjualan pribadi merupakan suatu situasi pembeian dimana dua pihak atau
pembeli dan penjual berkomunikasi untuk mempengaruhi satu sama lain untuk
mencapai tujuan tertentu. Pembeli berkeinginan meminimalkan biaya dan
memastikan kualitas produk sedang penjual berkeinginan memaksimalkan pendapatan
dan keuntungan. Gagasan pang akhir
dari penjualan pribadi adalah tercitanya hubungan jangka panjang antara tenaga
penjual dengan seorang pembeli. Penjualan ini desebut dengan penjualan hubungan
(relationship selling) dimana
tujuannya adalah tidak sekedar meningkatkan penjualan namun lebih pada
penciptaan hubungan keterikatan dan loyalitas konsumen. Konsep ini lebih sesuai
untuk diterapkan pada barang jenis industri atau bisnis seperti mesin-mesin alat berat atau sistem computer.
3.
Promosi
penjualan
Yaitu
serangkaian aktivitas yang dimaksudkan untuk mempengaruhi konsumen. Promosi
penjualan terdiri dari semua kegiatan pemasaran selain penjualan pribadi, iklan
dan humas. Promosi penjualan biasanya merupajkan alat jangka pendek yang digunakan
untuk merangsang permintaan secepatnya. Promosi penjualan biasanya lebih
mempengaruhi perilaku dibandingkan dengan sikap, karena itu sasaran promosi penjualan lebih ditujukan pada
pencapaian target pelanggan sehubungan dengan perilaku umum, misal apakah
konsumen loyal terhdap produk Anda atau lebih pada produk pesaing? Apakah
konsumen akan berpindah merek gunamencari kesepakatan yang lebih baik? Apakah
konsumen hanya membeli produk yang murah dan tidak peduli apa pun? Strategi
promosi penjualan yang dapat dilakukan adalah rabat/ potongan harga, kupon,
sampling/ pemberian sampel gratis, pameran dagang, dan kontes dan undian
Penentuan alat
promosi tergantung pada perilaku umum target konsumen atau tipe pembeli yang
dituju.
· Misal para
pemasar yang menargetkan pada para pemakai loyal maka mereka hanya tidak perlu merubah perilaku mereka namun
dengan memperkuat loyalitas atau meningkatkan penggunaan produk. Untuk itu alat
yang efektif dapat digunakan adalah dengan memberi imbalan konsumen untuk
pembelian ulang.
· Apabila tipe
pembeli yang dutuju sering membeli produk pesaing, maka pemasar perlu berupaya
menghentikan loyalitas produk pesaing dan membujuk untuk berealih ke merek
produknya dengan cara memberikan sample untuk memperkenalkan keunggulan
kualitas produknya dan juga dengan mengadakan undian, kontes atau premi yang
menciptakan minat terhadap produk tersebut.
· Apabila tipe
pembeli yang dituju suka membeli
beragam produk maka pemasar berupaya membujuk untuk membeli merk
produknya lebih sering, yaiotu dengan cara memberikan kupon, paket potongan
harga, dan paket bonus dan juga dengan melakukan kesepakatanperdagangan yang
mebenatu produknya lebih tersedia di pasar disbanding produk pesaing.
· Apabila tipe
pembeli yang dituju suka membeli produk yang kurang mahal atau relatif murah,
maka pemasar berupaya memberikan harga murah atau denga menawarkan nilai tambah
yangmenjadikan harga menjadi kurang penting yaitu dengan cara memberikan kupon,
paket potongan harga, pengebalian dana, atau dengan kesepakatan perdagangan
untuk mengurangi harga suatu merek yang mungkin dibeli konsumen.
4.
Hubungan
Masyarakat
· Yaitu suatu bentuk hubungan
masyarakat yang dilakukan dengan tujuan menciptakan atau memelihara kesan yang
menyenangkan bagi masyarakat akan suatu produk atau perusahaan. Perusahaan
berusaha membangun hubungan yang baik dengan cara berkomunikasi dengan
masyarakat umum termasuk calon pelanggannya. Hubungan masyarakat juga digunakan
untuk membuat klarifikasi publisitas yang merugkan konsumen atau untuk
menyiarkan informasi mereka kepada masyarakat. Strategi yang biasanya dilakukan perusahaan antara lain
acara khusus, rilis berita, dan konferensi pers.
D.
Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated marketing Communication/IMC)
IMC adalah suatu konsep perencanaan
komunikasi pemasaran yang menitikberatkan pada nilai tambah dari rencana yang
komprehensif melalui penggunaan kombinasi alat promosi pemasaran sehingga
melalui integrasi pesan yang berbeda, didapat arah komunikasi yang jelas,
konsisten, dan maksimum sehingga diharapkan berdampak pada pejualan yang lebih
besar.
E. Evaluasi Dampak
Promosi
Pemasar
dapat mengukur keberhasilan promosinya melalui evaluasi terhadap pasar sasaran:
seberapa besar mereka mengenal atau mengingat pesan, berapa kali mereka melihat
pesan, point apa yang mereka ingat, dan bagaimana sikap mereka terhdap produk
pada saat sebelum dan sesudah merasakan pesan. Apabila perusahaan mempunyai target penjualan 10%, maka pada
periode berikutnya perusahaan perlu membandingkannya dengan penjualan aktual
yang dicapai, Jika sasaran strategi tidak dicapai, perusahaan perlu merevisi strateginya.
No comments:
Post a Comment