Saturday, April 6, 2013

METODE PENGUMPULAN DATA



 
Metode pengumpulan data sangat membantu proses penentuan variable kinerja. Keberhasilan pengumpulan data harus didukung oleh manajemen yang tepat. Pihak manajemen harus menyadari bahwa pengumpulan data yang salah akan membuat keputusan yang salah pula. Hal pertama yang harus dilakukan dalam menentukan kebutuhan data adalah mengidentifikasi data yang diperlukan oleh pembuat keputusan. Kemudian mengumpulkannya dan menganalisisnya. Ada 7 (tujuh) prinsip yang umumnya digunakan untuk mendapatkan data yang bermutu, yaitu:
<!...more>

·      Fokus
·      Objektif
→ Data tidak ditambah atau dikurangi
·      Teliti
→ Tidak ada data yang salah lihat atau salah catat
·      Csoss check
→ Untuk menguji kebenaran data
·      Data mutakhir
→ Sedapat mungkin menggunakan data yang mutakhir bukan data yang sudah kadaluarsa
·      Lengkap
→ Tidak ada data yang tertinggal
·      Instrumen pengumpul data valid dan reliebel

Dalam mengumpulkan data, pihak pengumpul data harus memperhatikan hal-hal berikut (Irfan Fahmi;2010):
a.     Keakuratan data
b.     Kualitas data
c.     Relevansi data
d.     Kemutakhiran data
e.     Sumber data


Data yang bermutu dapat disingkat 8c, yaitu:
·      Complete
Harus lengkap tidak ada yang tertinggal
·      Clear
Jelas, tidak samar-samar, tidak menimbulkan macam-macam interpretasi
·      Courtesy
Menyebutkan darimana sumbernya
·      Correct
Apa adanya, tidak ditambahi dan tidak dikurangi
·      Comprehensive
Menyeluruh
·      Cross check
Kebenaran data didukung hasil cross check
·      Consistent
Data yang dikumpulkan ajek atau taat asas, tidak ada yang bertentangan
·      Credibility
Dapat dipercaya (valid dan reliable)

Valid adalah alat pengumpul data sudah mengukur apa yang diukur. Reliebel adalah alat tersebut stabil (ajek) atau konsisten. Tujuan pengumpulan data adalah untuk bahan analisis. Rencana ini sangat penting untuk memastikan bahwa data yang didapat akan mendukung sasaran dari program pengukuran kinerja, memberikan gambaran yang detail kepada pengguna informasi.
Dalam penyusunan rencana, perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
·      Pemahaman mengenai informasi yang dibutuhkan
·      Pemahaman mengenai sumber informasi
·      Proses
·      Pengumpulan data dan laporannya secara berkala
·      Biaya
·      Perlindungan data
·      Mutu data
·      Pertimbangan sampel
·      Bias
·      Sebaran demografi
·      Sebaran geografis
·      Tingkat akurasi
·      Tingkat respons
·      Kecepatan, dan
·      Input stakeholder

Metode pengumpulan data yang berbeda akan menghasilkan informasi yang berbeda dan pengertian yang berbeda pula. Pada saat manajer program mulai memilih metode pengumpulan data, harus diingat adanya trade-off dengan metode pengumpulan data dari tipe yang berbeda. Setiap metode yang berbeda akan mengakibatkan bias, cost, response rate, speed, level of detail, validity, realibility dan memiliki kegunaan bervariasi.
Ada 10 (sepuluh) metode pengumpulan data yang biasa digunakan:
·      Metode dokumentasi
→ Diperoleh melalui dokumen-dokumen
·      Observasi partisipasi
→ Melalui pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala yang diteliti
·      Wawancara
→ Tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung.
·      Angket
→ Berupa pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk diisi responden
·      Penilaian berpasangan oleh ahli
→ Biasanya dilakukan terhadap hasil-hasil penelitian dan pengembangannya
·      Cost benefit/cost effectiveness study
→ Dilakukan untuk mengevaluasi biaya program bersama dengan keuntungan yang dicapai (cost benefit) dan pembanding keuntungannya (cost effectiveness)
·      Studi kasus
→ Menggunakan deskripsi dan analisis atas situasi tertentu
·      Content review
→ Mengarah pada kodifikasi dan analisis data kualitatif
·      File review
→ Pengkajian ulang terhadap data yang telah dikumpulkan
·      Focus group
→ Mengumpulkan informasi yang mendalam secara tepat dan umumnya melibatkan pihak ketiga.


KELUARAN ORGANISASI

Variabel kinerja keluaran organisasi meliputi variable kinerja financial dan non financial. Keluaran kinerja financial merupakan focus perhatian investor/pemegang saham, karyawan, masyarakat, pesaing, dan pemerintah. Variabel kinerja financial sering menjadi satu-satunya focus perhatian banyak perusahaan di dunia untuk dikelola karena tingkat kepentingannya. Bahkan variable kinerja financial sebagai satu-satunya ukuran kinerja keluaran organisasi. Pihak yang paling berkepentingan dengan hasil-hasil financial perusahaan adalah investor. Investor biasanya mengharapkan return, reward, figure, dan filth.
Sedangkan variable kinerja nonfinansial biasanya menjadi perhatian pelanggan, masyarakat, dan pemerintah. Pengelolaan variable kinerja financial dan non financial adalah untuk memenuhi kebutuhan stakeholder yang berbeda-beda.
Pengukuran kinerja organisasi/perusahaan yang berkaitan dengan investor pada umumnya menggunakan metode EBITDA, EVA, FCF, SVA, dan CFROI.
Investor biasanya memiliki criteria pentinguntuk menanamkan modalnya:
·      Strategi yang dimiliki organisasi/perusahaan
·      Pertumbuhan pendapatan per lembar saham
·      Arus kas
·      Pengalaman manajemen dalam pengelolaan organisasi perusahaan
·      Riset dan pengembangan yang dilakukan perusahaan
·      Utang jangka pendek dan jangka panjang yang ditanggung
·      Produk yang dihasilkan
·      Berita kurang baik yang berkaitan dengan isu-isu tertentu
·      Pangsa pasar relative terhadap pesaing
·      Resiko dan tantangan di masa depan.
Para analisis dan manajer keuangan memberikan saran investasi memilih metode yang lebih sederhana dan cepat:
-       Rasio harga/pendapatan
-       Deviden yang dibagi
-       Pengembalian atas modal yang ditanam
-       Rasio harga/arus kas


Terdapat 9 (Sembilan) variable kinerja financial dan non financial yang penting dalam keputusan investasi:
-       Pendapatan
-       Arus kas
-       Biaya
-       Pengeluaran modal
-       Penelitian dan pengembangan
-       Kinerja pada sector tertentu
-       Pernyataan tujuan yang strategis
-       Pengembangan produk baru
-       Pangsa pasar
Dalam aspek praktis, 2 (dua) laporan keuangan yang paling popular untuk menganalisis kinerja perusahaan adalah laporan rugi laba dan neraca. Profitabilitas mengidentifikasikan tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya. Variabel kinerja financial yang umumnya dipakai perusahaan, baik untuk perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, jasa, pendidikan, mauoun di bidang kesehatan.
Dalam menjalankan perusahaan, investor dan pelanggan, keduanya sama pentingnya. Pelanggan pada umumnya mengharapkan sesuatu yang cepat, bermutu, murah, dan kemudahan dari perusahaan. Untuk memenuhi kepuasan investor dan pelanggan, maka perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhannya.
Hal pertama dan terpenting dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan pelanggan adalah pengaduan pelanggan. Mutu layanan pelanggan ada 10 (sepuluh) dimensi, yaitu:
1.     Dapat dilihat
2.     Keandalan
3.     Daya tangkap
4.     Kompetensi
5.     Kesopanan
6.     Kredibilitas
7.     Keamanan
8.     Akses
9.     Komunikasi
10.  Memahami pelanggan
Dari sepuluh dimensi diatas kemudian disederhanakan lagi menjadi 5 (lima) dimensi mutu layanan:
1.     Reliability
2.     Responsiveness
3.     Assurance
4.     Emphathy
5.     Tangibles


Variabel kinerja yang berkaitan dengan pelanggan meliputi:
ü  Kepuasan pelanggan
ü  Mempertahankan pelanggan yang sudah ada
ü  Memperoleh pelanggan baru
ü  Keuntungan yang dihasilkan pelanggan
ü  Pangsa pasar
ü  Pangsa bisnis
Beberapa isu penting yang menyangkut kepentingan pemerintah dan masyarakat yang berhubungan dengan perancangan variable manajemen kinerja:
v Fenomena aturan pemerintah
v Pihak lain yang kritis
v Kepedulian social
v Malpraktik
v Reputasi perusahaan
v pemasok

:









No comments:

Post a Comment