Friday, April 5, 2013

Biaya campuran atau biaya semi variabel



adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah dengan adanya perubahan kapasitas kegiatan tetapi perubahan jumlah biaya tersebut tidak proporsional dengan perubahan kapasitas kegiatan. Contoh: biaya listrik, biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya kendaraan, biaya telpon, dan sebagainya.
Metode Pemisahan Biaya Campuran ( semi variabel )
Terdapat empat metode yang bisa digunakan untuk memisahkan biaya variabel dan biaya tetap, yaitu :
1.Metode Engineer (engineering method)
Metode Engineer adalah suatu metode pemisahan biaya campuran, yang digunakan bila analisis biaya tidak mempunyai pengalaman di masa lalu. Metode ini diterapkan untuk pemisahan biaya pertama kali, misalnya untuk perusahaan baru atau untuk jenis biaya baru. Metode ini dikelompokkan menjadi dua yaitu :
<!...more>

  1. Metode Penghentian Kegiatan ( Stand by Method ), merupakan metode pemisahan biaya dengan menghentikan kegiatan operasi secara total dan penghentian ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Dengan metode penghentian kegiatan, maka seluruh kegiatan operasi pada departemen yang akan dinilai dihentikan selama jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan, dan pada saat operasi dihentikan akan bias diketahui berapa biaya masih harus dikeluarkn walaupun kegiatan tidak ada. Secara umum, metode ini bisa dipisahkan dengan prosedur sebagai berikut:
a)    Perusahaan menghentikan kegiatannya dalam jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan.
b)   Pada waktu tidak ada kegiatan dihitung biaya-biaya yang masih tetap dibayar dan jumlah ini diketahui sebagai biaya tetap.
c)    Saat berjalan kembali kegiatan perusahaan akan dihitung jumlah totalnya.
d)   Biaya total dalam butir 3 dikurangi biaya tetap merupakan biaya variabel.
Contoh : Perusahaan menghentikan kegiatannya selama satu bulan dan biaya tetap dibayar adalah Rp.8.000.000,00 setelah perusahaan berjalan kembali selama satu bulan dikeluarkan biaya Rp.20.000.000,00 dan produksi/kapasitas adalah 15.000 maka biaya Rp.20.000.000,00 disebut biaya semi variabel yang terdiri dari:
1)      Biaya tetap   Rp. 8.000.000,00
2)      Biaya variabel = Rp.20.000.000,00 - Rp.8.000.000,00    Rp.12.000.000,00
Atau Rp.800,00 per unit (=Rp.12.000.000,00/15.000 unit)
  1. Metode Gerak dan Waktu (time and motion study method)
Metode ini merupakan metode yang bisa digunakan ahli teknik, analis biaya akan mengadakan beberapa percobaan setiap unsur kegiatan dan dilakukan dalam beberapa waktu tertentu.
  1. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (High and Low Point Method)
Metode ini mempunyai cara dalam pemisahan biaya variabel dan biaya tetap sebagai berikut:
a)      Perusahaan memilih kapasitas tertinggi dan kapasitas terendah dari kegiatan operasinya.
b)      Menghubungkan biaya pada saat kapasitas tertinggi dengan biaya kapasitas terendah.
c)      Menghitung biaya variabel perunit kapasitas dengan rumus:
      BT – BR
   ═ BVU
      KT - KR
Notasi:
BT = Biaya pada kapasitas tertinggi
BR = Biaya pada kapasitas terendah
KT = Kapasitas tertinggi
KR = Kapasitas terendah
BVU = Biaya Variabel per unit
Menghitung biaya tetap total dengan rumus :
BTT    BT ─  (KT × BVU)
Notasi:
BTT  = Biaya tetap total
BT    =Biaya pada kapasitas tertinggi
KT   = Kapasitas tertinggi
BVU = Biaya Variabel per unit
Contoh: Sebuah perusahaaan mempunyai data pemeliharaan sebagai berikut :
Kapasitas Biaya pemeliharaan total
5.000 jam 8.000.000,00
7.000 jam 8.800.000,00
8.000 jam 9.200.000,00
10.000 jam 10.000.000,00
1)      Kapasitas tertinggi 10.000 jam
Kapasitas terendah 5.000 jam
2)      Biaya semi variabel tertinggi Rp.10.000.000,00
Biaya semi variabel terendah Rp.8.000.000,00
Rp.10.000.000,00 - Rp.8.000.000,00
Rp.10.000.000,00 - Rp.8.000.000,00
3)      Biaya variabel per unit ═
10.000 – 5.000
    = Rp 400,00/jam
4)      Biaya tetap total = Rp.10.000.000,00 – ( 10.000 × Rp 400,00 ) = Rp 6.000.000,00
Pada kasus ini biaya tetap total adalah Rp 6.000.000,00 dan biaya variabel per jam Rp 400,00.




1 comment: