adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah
dengan adanya perubahan kapasitas kegiatan tetapi perubahan jumlah biaya
tersebut tidak proporsional dengan perubahan kapasitas kegiatan. Contoh: biaya
listrik, biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya kendaraan, biaya
telpon, dan sebagainya.
Metode Pemisahan Biaya Campuran (
semi variabel )
Terdapat empat metode yang bisa digunakan untuk memisahkan biaya variabel
dan biaya tetap, yaitu :
1.Metode Engineer (engineering method)
Metode Engineer adalah suatu metode pemisahan biaya campuran, yang
digunakan bila analisis biaya tidak mempunyai pengalaman di masa lalu. Metode
ini diterapkan untuk pemisahan biaya pertama kali, misalnya untuk perusahaan
baru atau untuk jenis biaya baru. Metode ini dikelompokkan menjadi dua yaitu :
- Metode Penghentian Kegiatan ( Stand by Method ), merupakan metode pemisahan biaya dengan menghentikan kegiatan operasi secara total dan penghentian ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Dengan metode penghentian kegiatan, maka seluruh kegiatan operasi pada departemen yang akan dinilai dihentikan selama jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan, dan pada saat operasi dihentikan akan bias diketahui berapa biaya masih harus dikeluarkn walaupun kegiatan tidak ada. Secara umum, metode ini bisa dipisahkan dengan prosedur sebagai berikut:
a) Perusahaan menghentikan kegiatannya dalam jangka waktu
tertentu, misalnya satu bulan.
b) Pada waktu tidak ada kegiatan dihitung biaya-biaya
yang masih tetap dibayar dan jumlah ini diketahui sebagai biaya tetap.
c) Saat berjalan kembali kegiatan perusahaan akan
dihitung jumlah totalnya.
d) Biaya total dalam butir 3 dikurangi biaya tetap merupakan
biaya variabel.
Contoh : Perusahaan menghentikan kegiatannya selama satu bulan dan biaya
tetap dibayar adalah Rp.8.000.000,00 setelah perusahaan berjalan kembali selama
satu bulan dikeluarkan biaya Rp.20.000.000,00 dan produksi/kapasitas adalah 15.000
maka biaya Rp.20.000.000,00 disebut biaya semi variabel yang terdiri dari:
1) Biaya tetap Rp. 8.000.000,00
2) Biaya variabel = Rp.20.000.000,00 - Rp.8.000.000,00
Rp.12.000.000,00
Atau Rp.800,00
per unit (=Rp.12.000.000,00/15.000 unit)
- Metode Gerak dan Waktu (time and motion study method)
Metode ini merupakan metode yang bisa digunakan ahli teknik, analis biaya
akan mengadakan beberapa percobaan setiap unsur kegiatan dan dilakukan dalam
beberapa waktu tertentu.
- Metode Titik Tertinggi dan Terendah (High and Low Point Method)
Metode ini
mempunyai cara dalam pemisahan biaya variabel dan biaya tetap sebagai berikut:
a) Perusahaan
memilih kapasitas tertinggi dan kapasitas terendah dari kegiatan operasinya.
b) Menghubungkan
biaya pada saat kapasitas tertinggi dengan biaya kapasitas terendah.
c) Menghitung
biaya variabel perunit kapasitas dengan rumus:
BT – BR
═
BVU
KT - KR
|
Notasi:
BT = Biaya pada kapasitas tertinggi
BR = Biaya pada kapasitas terendah
KT = Kapasitas tertinggi
KR = Kapasitas terendah
BVU = Biaya Variabel per unit
Menghitung biaya tetap total dengan
rumus :
BTT ═ BT ─ (KT × BVU)
|
Notasi:
BTT = Biaya tetap total
BT =Biaya pada kapasitas tertinggi
KT = Kapasitas tertinggi
BVU = Biaya Variabel per unit
Contoh: Sebuah perusahaaan mempunyai
data pemeliharaan sebagai berikut :
Kapasitas Biaya
pemeliharaan total
5.000
jam 8.000.000,00
7.000 jam 8.800.000,00
8.000 jam 9.200.000,00
10.000 jam 10.000.000,00
1) Kapasitas
tertinggi 10.000 jam
Kapasitas
terendah 5.000 jam
2) Biaya semi
variabel tertinggi Rp.10.000.000,00
Biaya semi variabel terendah
Rp.8.000.000,00
Rp.10.000.000,00 - Rp.8.000.000,00
Rp.10.000.000,00 - Rp.8.000.000,00
3) Biaya variabel per unit ═
10.000 – 5.000
= Rp 400,00/jam
4) Biaya tetap
total = Rp.10.000.000,00 – ( 10.000 × Rp 400,00 ) = Rp 6.000.000,00
Pada kasus ini
biaya tetap total adalah Rp 6.000.000,00 dan biaya variabel per jam Rp 400,00.
Biaya Variabel yaitu?
ReplyDelete