Akuntansi kos merupakan salah satu cabang dari ilmu
akuntansi yang memiliki posisi unik karena menghasilkan dan menyediakan
informasi yang digunakan baik oleh akuntansi keuangan maupun oleh akuntansi
managemen. Akuntansi kos akan
menghasilkan data kos detail yang dibutuhkan oleh managemen untuk mengendalikan
operasi saat ini dan membuat rencana untuk masa depan.
Akuntansi kos
sangat dibutuhkan oleh perusahaan, baik perusahaan pemanufakturan, perdagangan,
maupun jasa. Akuntansi kos memberikan informasi finansial bagi managemen
yang memungkinkan pengalokasian sumberdaya dengan cara yang paling efisien dan
pada tempat yang paling menguntungkan bagi perusahaan . Namun begitu, tingkat kompleksitas
sistem akuntansi kos yang digunakan berbeda-beda tergantung pada kompleksitas
dan ukuran perusahaan. Akan tetapi, secara umum perusahaan pemanufakturan
memiliki sistem akuntansi kos yang lebih kompleks dibandingkan jenis perusahaan
lainnya.
<!...more>
<!...more>
Secara umum terdapat tiga jenis
perusahaan yaitu perusahaan pemanufakturan, perusahaan perdagangan dan
perusahaan jasa. Karakteristik masing –masing perusahaan tersebut berbeda-beda.
1. Perusahaan Perdagangan.
Perusahaan
perdagangan adalah perusahaan yang menjual barang dalam bentuk yang secara fisik
tidak terdapat perubahan dengan saat barang tersebut dibeli dari pemasok. Pada
umumnya, perusahaan perdagangan hanya memiliki satu akun sediaan saja yaitu
sediaan barang dagangan , yang menunjukkan jumlah barang dagangan yang tersedia
untuk dijual.
2. Perusahaan Pemanufakturan.
Perusahaan
pemanufakturan adalah perusahaan yang mengonversi (mengubah melalui proses
produksi) bahan baku menjadi produk jadi (barang jadi) dengan menggunakan
tenaga kerja dan berbagai sumberdaya lainnya di departemen produksi atau sering
disebut pabrik (factory). Perusahaan
pemanufakturan memiliki beberapa akun sediaan yaitu: sediaan bahan, sediaan
bahan habis pakai pabrik, sediaan produk dalam proses, dan sediaan produk jadi
3. Perusahaan Jasa.
Perusahaan
jasa adalah perusahaan yang memberikan pelayanan atau jasa pada
pelanggan-pelanggannya. . Akun
sediaan mereka umumnya berupa sediaan bahan habis pakai (supplies) yang digunakan dalam penyediaan jasa bagi pelanggannya.
Akuntansi Kos Sebagai Sebuah Sistem
Tujuan utama akuntansi adalah menyediakan informasi finansial terkait
dengan aktivitas ekonomik entitas. Agar tujuan ini dapat tercapai, terdapat
beberapa prosedur yang harus dilaksanakan. Kumpulan prosedur ini pada
hakekatnya merupakan sebuah sistem. Akuntansi kos merupakan sistem yang
bertujuan menyediakan informasi kos terkait produksi produk (barang) dan jasa
Sistem akuntansi kos menyediakan data, yang berguna untuk :
1. Penentuan Kos Produk dan Harga Jual.
2. Perencanaan dan Pengendalian.
Akuntansi
kos dan Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan terfokus pada pengumpulan informasi bagi pihak eksternal yaitu investor, kreditor, dan pihak
eksternal lainnya. Akuntansi kos menyediakan informasi yang digunakan
dalam pembuatan laporan keuangan. Dalam laporan keuangan, khususnya neraca
perusahaan manufaktur, terdapat beberapa akun yang informasi mengenainya
disediakan oleh akuntansi kos. Informasi mengenai beberapa jenis
sediaan-sediaan bahan baku, bahan penolong, produk dalam proses, produk
jadi-disediakan oleh akuntansi kos dan akan disajikan dalam neraca. Selain itu,
informasi mengenai kos produk terjual yang akan disajikan dalam laporan
laba-rugi juga disediakan oleh akuntansi kos.
Akuntansi Kos dan Akuntansi Manajemen
Akuntansi kos memberikan tambahan
informasi yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan-laporan khusus bagi
managemen. Laporan-laporan ini akan digunakan oleh managemen, sebagai contoh
untuk pengambilan keputusan apakah akan menerima pesanan khusus ataukah tidak,
apakah akan membuat atau membeli saja komponen tertentu dari produk yang
dihasilkan dan sebagainya
Pengertian Kos
Kos setidaknya dapat diklasifikasi menjadi delapan kategori berdasarkan
basis yang digunakan. Basis tersebut adalah: 1) Elemen produk; 2) Keterlacakan (tracebility) terhadap produk; 3) Hubungan dengan produksi; 4)
Variabilitas; 5) Area Fungsional; 6) Perioda
dibebankan pada pendapatan; dan 7)
Hubungan dengan Perencanaan, Pengendalian, dan Pengambilan Keputusan
·
Kos yang merupakan elemen produk adalah bahan
baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
·
Berbasis keterlacakan maka kos dapat dibagi menjadi:
1.
Kos langsung (direct costs), adalah kos yang managemen mampu untuk melacak kos
ini pada produk, departemen, atau aktivitas tertentu yang menikmati kos
tersebut. Bahan baku dan tenaga kerja langsung merupakan contoh dari kos
langsung.
2.
Kos taklangsung (indirect costs), adalah kosyang sulit untuk dilacak pada produk,
departemen, atau aktivitas tertentu
·
Kos dapat diklasifikasi menjadi 2 dengan berbasis hubungannya
dengan produksi
1. Kos
Prima (Prime Costs). Kos prima adalah
bahan baku dan tenaga kerja langsung. Kos prima merupakan kos yang terkait
langsung dengan produksi.
2. Kos
Konversi (Convertion Costs). Kos
konversi adalah kos yang terkait dengan pentransformasian atau pengonversian
bahan baku menjadi produk jadi. Kos konversi adalah tenaga kerja dan overhead
pabrik.
·
Beberapa kos memiliki pola tertentu terkait
dengan hubungan dengan volume produksi
1. Kos
Variabel (Variable Costs). Kos
variabel adalah kos yang secara total
akan bervariasi secara
proporsional dengan perubahan volume produksi, dalam pengertian jika volume
produksi bertambah maka kos total jenis ini akan ikut meningkat secara
proporsional.
2. Kos
Tetap (Fixed Costs). Kos tetap adalah
kos yang secara total tidak berubah berapapun perubahan dalam volume produksi.
3. Kos
Campuran (Mixed Costs). Kos campuran
memiliki karakteristik baik kos tetap maupun kos variabel dalam tingkat volume
tertentu. Kos ini juga disebut sebagai kos semivariabel (semivariable costs) atau kos semitetap (semifixed costs).
·
Sesuai dengan tiga aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan pemanufakturan, kos berbasis area fungsional terdiri dari :
1. Kos
pemanufakturan atau kos produksi adalah semua kos yang terkait dengan produksi
barang di pabrik. Kos ini merupakan penjumlahan dari bahan baku, tenaga kerja
langsung, dan overhead pabrik.
2. Kos
pemasaran adalah kos yang digunakan untuk memasarkan produk atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan. Kos yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah
iklan, tenaga penjualan, dan sebagainya.
3. Kos
administrasi yaitu kos yang digunakan untuk mengarahkan, mengendalikan, dan
mengoperasikan perusahaan.
·
Pengklasifikasian berbasis perioda dibebankan
pada pendapatan, terdiri atas:
1. Kos
Produk. Kos ini adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
2. Kos
Perioda. Contoh adalah gaji administrasi, depresiasi kendaraan pemasaran, dan
lain sebagainya.
Kos dapat diklasifikasi berbasis hubungannya dengan perencanaan, pen
·
pengendalian, dan pengambilan keputusan sebagai
berikut:
1. Kos
Standar dan Anggaran (Standard and
Budgeted Costs).
2. Kos
Terkendalikan dan tidak Terkendalikan (Controllable and Uncontrollable
Costs).
3. Kos
Tetap Komitmenan dan Diskresi (Committed
and Discretionary Fixed Costs).
DAFTAR
PUSTAKA
Rayburn, Gayle Letricia. 1996. Cost Accounting: Using Cost Management
Approach.
Irwin:
Sixth Edition.
Suwardjono. 2003. Akuntansi Pengantar. BPFE: Edisi Ketiga.
Bagus
ReplyDelete