Friday, April 26, 2013



MOTIVASI KERJA:
EVALUASI DAN PENGHARGAAN KINERJA

Hubungan antara Motivasi, Perilaku dan Kinerja.
Motivasi berbeda dengan perilaku. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, motivasi merupakan proses psikologis yang menghasilkan perilaku tertentu. Dalam konteks motivasi, yang dimaksudkan dengan perilaku tertentu tidak lain adalah perilaku yang berorientasi tujuan, yakni perilaku yang tujuannya menutup perasaan kurang yang menghinggapi seseorang. Sedangkan perilaku itu sendiri merupakan suatu cerminan dari tindakan seseorang. Ketika kita melihat seseorang bertindak atau sekedar mendengar seseorang berbuat sesuatu, berarti kita bisa paham mengapa orang tersebut berperilaku demikian. Hasil dari sebuah motivasi pada umumnya bisa dinilai berdasarkan perilaku nyata yang ditunjukkan seseorang, besaran usaha yang dilakukan dan pilihan-pilihan tindakan untuk mencapai tujuan. Sementara itu hasil langsung dari motivasi akan tampak pada upaya nyata dan keteguhan seseorang dalam berperilaku. Namun meski motivasi mempengaruhi perilaku, bukan berarti motivasi hanya satu-satunya faktor yang mempengaruhi perilaku. Perilaku seseorang dipengaruhi berbagai macam faktor. Termasuk diantaranya adalah: latar belakang individu yang berperilaku, motivasi dan lingkungan – termasuk lingkungan kerja.

Dinamika Kelompok

Sebagai makhluk sosial manusia tidak pernah bisa hidup sendirian. Disadari atau tidak, manusia merupakan bagian dari sebuah kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari, misalnya manusia paling tidak merupakan bagian integral dari sebuah keluarga. Namun, tidak jarang pula manusia menjadi bagian dari beberapa kelompok berbeda pada waktu bersamaan. Di samping menjadi anggota keluarga, seseorang juga menjadi anggota kelompok lain, seperti remaja masjid, ikatan pelajar (osis), kelompok pencinta buku, kelompok kesenian, komite sekolah, dan kelompok-kelompok lainnya. Walhasil, menjadi bagian dari kelompok merupakan karakteristik manusia yang bersifat alamiah. Lebih-lebih bagi masyarakat Timur, seperti Indonesia yang cenderung kolektif, menjadi bagian dari kelompok dianggap jauh lebih penting dibandingkan menjadi bagian dari diri sendiri. Oleh karena itu, kita perlu memahami dinamika kelompok untuk memahami pengaruhnya terhadap kehidupan manusia.